14 April 2010

SURVIVAL

Kemauan dan kemampuan manusia untuk tetap bertahan hidup dalam lingkungan dan sekitarnya sebenarnya merupakan naluri yang manusiawi. Hal ini sebagai penjelmaan dari daya piker makhluk yang sempurna. Naluri seperti ini tumbuh dan berkembang dengan sendirinya.Dalam kegiatan alam bebas , jangan kamu mengharapkan untuk berada dalam kondisi survival, namun kamu harus tetap mempelajari teknik-teknik mempertahankan hidup (survival) agar kamu tetap waspada dalam melakukan kegiatan di alam terbuka. Sedangkan untuk sebutan survivor adalah orang yang melakukan pertahanan hidup dari keadaan buruk yang ada pada dirinya. Survivor ini biasanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok.

DEFENISI SURVIVAL
Survival berasal dari kata “ SURVIVE “ yang artinya berhasil / mampu memepertahankan diri dari suatu keadaan buruk dan kritis.
Sedangkan Survival dalam arti Leksikalnya yang berarti bertahan hidup. Yang dimaksud dengan survival disini adalah kemampuan seseorang untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang menguntungkan di sekitarnya.

GAMBARAN UMUM SURVIVAL
Dalam kondisi Survival, ada beberapa aspek yang kita hadapi :
1. Aspek fisik
Dalam aspek ini termasuk di dalamnya rasa dingin, karena cedera, kelelahan dan kelaparan.

2. Aspek fisiologi (lingkungan)
Dalam aspek ini yang kamu hadapi adalah lingkungn yang tidak kamu kenali, baik itu basah, panas ataupun dingin.

3. Aspek Psikologis
Dalam aspek ini yang dihadapi adalah perasaan takut, kesendirian/kesepian, panik, bingung, marah dan lain-lain.

Untuk bisa mengatasi masalah-masalah diatas yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut :
1. Semangat untuk mempertahankan hidup (the Will of Survive)
Bagian ini merupakan hal yang terpenting dalam mengatasi masalah survival, semangat untuk tetap hadup harus tetap ada dalam diri seorang Survivor.

2. Pengetahuan dan ketrampilan.
Ini yang akan menolong kita dalam mengatasi kondisi survival, walau bagaimanapun pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki harus mendukung upaya untuk mempertahnakan hidup, dengan memilki kemampuan yang cukup berarti kita sudah memiliki kesiapan diri dalam menghadapi kondisi yang paling buruk.

3. Peralatan Pendukung.
Beberapa peralatan pendukung merupakan bagianyang tak terpisahkan dalam upaya mempertahankan hidup.

Pedoman dalam survival:
Pelajari keadaan tanah dan alam sekitarnya dimana kita berada.
Carilah sumber makanan dan minuman yang ada di sekitar daerah itu.
Carilah sumber air terdekat yang adapat di temukan.
Hindari sumber bahaya yang mungkin timbul.
Berpikirlah pada hal-hal yang munkin dapat di lakukan.

SUMBER MAKANAN
Makanan merupakan bagian terpenting dalam survival. Makanan bisa kita dapatkan dari binatang maupun yang berasal dari tumbuhan. Makanan yang berasal dari hewan memilki nilai kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tumbuhan. Beberapa jenis hewan dapat kita dapatkan tanpa melalui proses yang terlalu rumit, misalnya : cacing, belalang, kadal, laba-laba. Telur burung, telur semut, kaki seribu dan lain-lain. Dalam kondisi survival jangan berfikir jijik, yang harus diingat adalah kita harus makan, tubuh kita membutuhkan kalori, dan kalori hanya bisa di butuhkan dari makanan.

Binatang yang harus diwaspadai karena bisa membahayakan : Nyamuk, tawon, kelabang, pacet dan lintah, Ular berbisah (contohnya : Ular tanah, ular hijau, ular belang, ular sendok, dll). Ciri umum dari ular berbisa: kepala agak segi tiga, leher kecil, terdapat lekukan antara mata dan lubang hidung, memiliki gigi bisa. Makanan dari tumbuhan walaupun tidak memiliki kalori yang tinggi, namun penting sebagai penambah kalori. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua tumbuhan dapat dimakan, ada beberapa jenis tumbuhan yang perlu kamu hindari, karena mengandung racun yang bisa membahayakan.

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan:
Ambil tumbuhan yang masih mudah.
Tumbuhan yang tidak mengandung getah.
Tumbuhan yang tidak berbulu.
Tidak mengandung bau yang kurang sedap.
Sering dijadikan makanan oleh hewan mamalia.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengetahui tumbuhan yang dapat dimakan :
Makan tumbuhan yang sudah kamu kenali betul.
Jangan makan satu jenis tumbuhan saja, tapi makanlah bermacam-macam jenis tumbuhan.
Perhatikan warna buahnya, sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu, seringkali warna yang demikian sebagai indikator tumbuhan tersebut mengandung racun alkoloid.
Cara termudah apabila kita ragu dengan tumbuhan tertentu, adalah dengan cara mengoleskannya sedikit pada bagian kulit yang peka, kalau tidak terasa gatal, coba oleskan sedikit bada bagian pinggir lidah, kalau tidak juga terasa gatal beberti tumbuhan tersebut bisa dimakan. (hal diatas tidak berlaku untuk jamur).
Sebaiknya makanan tersebut kita masak terlebih dahulu.
Contoh tumbuhan yang dapat dimakan :
Umbi di dalam tanah : Jenis talas, kentang, bengkoang, paku tanah.
Bagian batangnya : umbut muda pisang, sagu begonia.
Buah : Kelapa, arbei hutan, konyal, rambutan hutan, salira.
Biji : biji padi, jagung, biji rumput teki.
Bunga : turi, pisang.
Daun, Rasamala, melinjo

AIR
Air merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, dalam kondisi survival air merupakan bagian terpenting dalam menjaga kelangsungan hidup. Air dapat kita dapatkan bukan dari sumber mata airnya saja, namun bisa juga kita dapatkan dari tumbuhan.

Ada beberapa jenis air yang harus kita pelajari :
a. Air yang langsung bisa kita masak, contohnya : air yang berasal dari mata air, sungai yang belum tercemar ataupun air hujan.
b. Air yang melalui proses yang sederhana sebelum bisa dimasak, Contohnya : air payau, air yang tergenang.
c. Air yang mealui proses yang rumit sebelum bisa di masak, contohnya : air tercemar, air yang mengandung belerang pekat.

Cara memperoleh air selain dari mata air/sungai/danau :
a. Menampung air hujan dengan menggunakan ponco/fly sheet. Caranya ; Ponco kita bentangkan namun agak kendor, pada keempat sisinya atau dengan menggali lubang kemudian pada lubang tersebut kita kelilingi dengan plastik/fly sheet/ponco.
b. Memakai cara kondensasi tumbuhan, caranya : bungkus tumbuhan atau dedaunan dengan plastik, kemudian ikat plastik tadi.
c. Memotong tumbuhan yang mengandung air, contohnya : akar gantung, bamboo, pohon pisang, rotan.
d. Dari tumbuhan yang memiliki simpanan air, contohnya : kantung semar, bamboo,.
e. Dengan cara menggali tanah di sekitar payau. Gali lubang dengan jarak sekitar 3 meter dari daerah payau.

Tanda – tanda adanya air :
a. Di pantat batu.
b. Di lembah dengan ciri-ciri : tumbuhan lebih hijau dan berdaun emas daripada tumbuhan di sekitarnya, banyak jejak binatang (semakin banyak jejak binatang semakin dekat dengan sumber air).
c. Pengendapan.

API
Api merupakan satu unsur yang penting dalam menghadapi kondisi survival, fungsi api bukan hanya untuk measak dan memeberikan kehangatan, namun lebih jauh lagi dengan adanya perapian akan menambah semangat untuk hidup. Membuat perapian bukanlah pekerjaan yang gampang, walaupun hal ini biasa kita kerjakan. Asalkan kita tahu urutan kerja dan persyaratan untuk membuat api. Ada 3 unsur penting dalam membuat api, yaitu :
- Panas
- Bahan Bakar.
- Udara
Ketiga unsure diatas mutlak harus ada dalam perapian, kekurangan unsure panas akan meneyebabkan kesulitan dalam mebuat perapian. Unsur udara juga sangat berpengaruh pada proses pembuatan api. Dan tak kalah pentingnya adalah penyusunan bahan bakar sehingga memudahkan dalam membuat perapian.

BIVOAC/PERLINDUNGAN/SHELTER.
Perlindungan merupakan bagian yang terpenting dalam mempertahankan hidup apabila kita berada dalam kondisi survival. Pada bagian ini kita akan membahas bagaimana kita membuat perlindungan dengan menggunakan peralatan yang kita bawa ataupun dengan cara memebuat perlindungan dengan menggunakan apa yang ada di alam.

Langkah-langkah dalam membuat perlindungan :
a. Bangunlah bivac pada daerah yang datar, apakah itu berada di punggungan, lembahan maupun di daerah lereng. Perhatian !! sangat tidak dianjurkan untuk membangun shelter di puncak gunung, yang di sekelilingnya tidak terdapat pepohonan. Sebab pada daerah yang demikian akan mengundang petir jika di musim hujan, sedangkan di musim panas suhu di malam hari dan di pagi hari akan sangat dingin (diatas ketinggian 2700 mdpl suhu minimal dapat mencapai 0 derajat celcius). Sebaiknya memilih lokasi yang masih banyak terdapat pepohonan, selain terlindung dari bahaya petir di musim hujan, suhu udara relatif hangat.
b. Perhatikan lokasi di sekeliling, jangan berada pada pohon yang sudah tua, jangan berada pada daerah yang merupakan aliran air, jangan berada pada jalur yang di lalui binatang, sebab akan membahayakan keselamatan.
c. Bersihkan area yang akan dijadikan sebagai tempat membangun tempat perlindungan, bersihkan semak-emak di sekelilingnya, bersihkan humus yang akan di jadikan alas (sering kali di bawah humus terdapat hewan yang membahayakan ).
d. Buat parit sebagai aliran air, hal ini untuk menjaga jika hujan turun.
e. Cari dua bilah kayu yang cukup kuat untuk dijadikan tiang pancang, kemudian gali dua lubang untuk kedua tiang tadi, atau dapat juga diantara dua buah pohon yang cukup kokoh.
f. Perhatikan juga arah angin, jangan membuat perlindungan dengan bagian terbuka mengarah ke arah aliran angin.
g. Jika memakai alat Bantu tali dan ponco : Ikatkan ikatkan kedua ujung tali yang terdapat di fly sheet pada dua buah tiang pancang tadi, perhatikan simpulnya, jangan menggunakan simpul mati, pakailah simpul pangkal. Jika memakai media alam (bivak alam) : cari satu bilah kayu yang cukup kuat sebagai tempat atap, kemudian ikatkan pada tiang pancang tadi. Kemudian buatlah rangka atap, dengan bantuan ranting-ranting yang agak besar, selanjutnya tutupi dengan deaunan, serapat mungkin.
h. Ingat shelter tidak boleh bocor, jadi pada pembuatan shelter memakai alat abntu ponco/fly sheet bentangnya harus kuat, sedangkan yang memakai media alam, atapnya harus rapat.

Tidak ada komentar: